alat ukur

Persiapan Tes Kerja

Bagian HRD atau bagian sumber daya manusia selain menyelenggarakan assessment center untuk mengetahui tingkat kompetensi, juga melakukan penilaian kompetensi untuk program pengembangan pegawai.  Proses rekrutmen juga dapat menggunakan assessment center  guna menyaring kandidat menggunakan kriteria kompetensi.  Selain assessment center, apa saja tes lain yang menjadi dasar perusahaan untuk melakukan seleksi kandidat? Berikut adalah beberapa alat ukur yang biasa digunakan:

Psikotes

Istilah psikotes hanya ada di Indonesia. Ini istilah informal yang menunjukkan bahwa seleksi mengukur aspek psikologis individual yang mencakup kecerdasan, sikap, dan kepribadian. Alat psikotes yang sering digunakan oleh biro konsultasi psikologis diantaranya Wartegg, Krapelin, IQ test, tes grafis, EPPS, dan TAT.  Ada banyak sekali bocoran alat-alat ini jika kita meng-google.  Namun demikian, bocoran tersebut belum tentu benar karena ini hanya salah satu alat dan mengukur kepribadian membutuhkan beragam alat ukur, termasuk wawancara karena itu akan lebih baik jika tidak terlalu percaya dengan bocoran-bocoran tersebut.  Tidak perlu khawatir dalam menjalani psikotes ini, tak perlu juga melakukan persiapan yang berlebihan. Perhatikan stamina saat tes, tidur yang cukup, juga makan dan minum yang cukup sebelum menjalani psikotes. Konsentrasi tinggi dibutuhkan saat menjalani tes ini supaya hasilnya bisa maksimal.

Tes Psikometri

Pada  prinsipnya psikotes adalah juga tes psikometri. Tes psikometri menunjukkan bahwa alat ukur tersebut dibangun dengan pendekatan psikometri.  Alat tes yang dibangun dengan pendekatan psikometri akan menjadi alat ukur yang reliabel dan valid karena memang dibangun dengan teknik-teknik ilmiah yang terjaga.  Penyebutan tes psikometri menunjukkan bahwa perusahaan memilliki alat psikometri yang khas, tergantung tujuan dibangun.  Alat tes ini bisa dibangun dengan beragam tujuan, salah satunya untuk mengukur kecerdasan, kepribadian, minat, integritas, sikap kerja, dan kompetensi tergantung perusahaan ingin membangun tes psikometri untuk tujuan apa.  Nah, jika perusahaan menyebutkan tes psikometri, berarti kita tahu bahwa ini adalah  tes psikologis yang dibuat oleh perusahaan itu sendiri untuk mengukur aspek psikologis kita.  Bisa jadi alat ini mengukur kompetensi atau bisa juga mengukur sikap kerja atau lainnya.  Karena sama-sama mengukur aspek psikologis, seperti juga psikotes, persiapan yang sama perlu dilakukan.  Yakin juga sama diri sendiri.  Semakin kamu percaya dengan kemampuan sendiri, semakin yakin kamu menjawab. Tapi jika sudah tidak percaya diri, maka akan semakin ragu-ragu yang berpotensi membuat kamu semakin ‘jatuh’.

Jika persyaratan administrasi sudah sesuai dan lolos, maka sebenarnya tidak perlu merasa khawatir, karena bisa dipastikan bahwa kandidat telah memenuhi persyaratan minimal yang dibutuhkan perusahaan, termasuk keterampilan dasar minimal, tinggal berusaha untuk lebih konsentrasi dalam berusaha supaya bisa mencapai skor nilai yang tinggi dibandingkan kandidat atau peserta tes, yang lain. Persiapan lain yang tak kalah penting adalah berdoa dan sarapan secukupnya, agar tidak mengalami gangguan konsentrasi dan agar dapat menjalani tes dengan lancar.

Tes Wawancara

Wawancara menjadi tahapan yang pasti ada dalam seleksi kerja.  Dalam wawancara kandidat akan bertemu dengan calon atasan atau orang HRD.  Ada banyak sekali tips dan trik wawancara di internet.  Kamu bisa juga cek ke www.konsultankarir.com.  Website ini menyediakan banyak sekali artikel persiapan wawancara yang bisa jadi kamu butuhkan untuk membantu kamu lebih siap dalam wawancara. Intinya, dalam wawancara pastikan untuk selalu jujur dengan cara tepat.  Kejujuran itu sangat penting, namun juga jika itu hal yang kurang baik, pastikan bahwa kamu telah belajar dari kesalahan tersebut.  Kandidat yang bersikap sopan dan jujur, serta optimis dan menjawab tiap pertanyaan yang diajukan dengan taktis dan cerdas, akan lebih menarik bagi pewawancara dibandingkan kandidat yang jujur, tapi naïf.  Ingat juga untuk berpakaia rapi dan bersih.

11 Teknik Menilai Keandalan Sebuah Instrumen/Alat Ukur Psikologis

Saat ini organisasi banyak dihadapkan pada berbagai pilihan alat ukur psikologis yang mengklaim dirinya sebagai yang terbaik dalam menilai aspek psikologis manusia. Apakah klaim tersebut benar? Ada baiknya Anda, sebagai HRD yang bertanggungg jawab terhadap masalah manusia di organisasi Anda, mencoba memahami keandalan alat ukur yang Anda pakai dengan mempertimbangkan sebelas prinsip di bawah ini:

  1. Reliabilitas : Dalam mengukur kapasitas seseorang, Anda hanya bisa yakin informasi yang diberikan benar, jika alat tersebut memiliki keandalan/dapat dipergunakan berulang-kali dengan hasil yang mendekati sama seperti sebelumnya. Dalam psikologi, reliabilitas berarti sejauhmana alat ukur secara konsisten mengukur apa yang ingin diukur. Ada empat tipe informasi mengenai reliabilitas; internal consistency, tes-retest, alternate form, dan inter-rater.  Tanyakan informasi mengenai reliabilitas berdasarkan empat hal tersebut. (more…)

Our Partner