Banyak orang yang cerdas saat sekolah tetapi tidak terlalu sukses dalam karirnya. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya keceradasan emosional, seperti pembawaan dan sikap yang kurang baik, egois, sulit diajak kerjasama, dan suka mengkritik disaat yang tidak tepat. Seorang ahli keceradasan emosional, Travis Bradberry seperti dilansir Forbes.com, mengatakan bahwa hanya 36% pekerja yang memiliki kecerdasan emosional yang mumpuni. Menurutnya, angka ini termasuk rendah, padahal EQ (emotional quotient) sangat membantu pekerja untuk semakin berkembang dan menunjang performa kerja yang lebih baik.

EQ yang rendah berdampak negatif dalam kehidupan, mulai dari sulit membangun hubungan sosial hingga karir yang terhambat. Untuk itu, kita perlu mengenali tanda-tandanya sejak dini agar bisa memperbaikinya dan mencapai keseimbangan yang lebih baik antara emosi dan rasionalitas. Mengembangkan EQ adalah proses yang membutuhkan waktu dan kesadaran diri, namun dampaknya bisa sangat signifikan dalam kehidupan seseorang.

Berikut tujuh tanda orang dengan kecerdasan emosional yang rendah di tempat kerja:

1. Rendahnya empati

Tanda yang paling jelas dari rendahnya kecerdasan emosional seseorang adalah rendahnya empati. Empati merupakan kemampuan seseorang untuk memahami berbagai perasaan orang lain. Di tempat kerja, orang dengan empati yang rendah biasanya sulit untuk memahami emosi dan perspektif rekan kerja lain. Mereka tampak acuh tak acuh terhadap kebutuhan rekan kerja, tidak menyadari kesulitan rekan kerja, sulit menjalin komunikasi efektif, dan lain sebagainya. Hal ini berpotensi memicu  lingkungan kerja yang tidak sehat akibat ketidakpekaan mereka terhadap kebutuhan dan perasaan rekan kerja.

2. Sulit bekerjasama

Kerjasama merupakan hal yang biasa saat kerja. Namun untuk orang dengan EQ yang rendah biasanya kesulitan untuk melakukan kerjasama. Hal ini dikarenakan mereka sulit memahami kebutuhan tim atau orang lain. Mereka juga memiliki tingkat kesabaran yang rendah, sulit untuk menyesuaikan diri, cenderung keras kepala, tidak fleksibel, dan sulit untuk berkolaborasi. Saat melakukan komunikasi mereka juga cenderung memiliki gaya komunikasi pasif atau agresif.

3. Sulit mengatur emosi

Orang dengan EQ rendah akan sulit mengontrol emosi. Bahkan hal kecil bisa memicu ledakan emosi di tempat publik. Mereka juga sulit menerima kritikan dan mudah tersinggung atau marah. Mereka lebih sering bereaksi secara berlebihan terhadap situasi yang seharusnya bisa ditangani dengan lebih tenang. Kesulitan mereka dalam mengatur emosi menyebabkan mereka sulit menerima tekanan, mudah stres, dan motivasi rendah, akibatnya mereka tidak mampu membangun interaksi yang sehat dengan rekan kerja. Pada akhirnya, berpengaruh pada performa kerja, peluang karir, dan hubungan kerja.

4. Buruknya hubungan Interpersonal

Tanda selanjutnya orang dengan EQ rendah yaitu, sulit membangun hubungan interpersonal. Interpersonal skill adalah keterampilan individu untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan membangun hubungan secara efektif dengan orang lain dalam berbagai keadaan dan situasi. Namun, mereka dengan kecerdasan emosional yang rendah biasanya buruk menjalin hubungan dengan orang lain. Mereka sulit bersosialisasi dan menjalin hubungan yang sehat. Hal ini disebabkan karena mereka tidak mampu mengenali emosi orang lain dan sulit merespon situasi secara tepat.

5. Mudah merasa stres atau frustasi

Kecerdasan emosional juga berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengelola stres. Stres akibat pekerjaan pasti sering dialami oleh para pekerja. Cara mereka menghadapinya pun bisa bervariasi. Namun, orang dengan kecerdasan emosional yang rendah, cenderung merasa kesulitan mengatasi stres dan mudah merasa tertekan. Mereka sering kali merasa kewalahan oleh tekanan kerja yang berujung stres atau burnout, mereka juga cenderung mudah menyerah dan mungkin menyalahkan situasi atau orang lain yang berujung semakin jauh dari solusi yang konstruksif.

6. Sulit mengambil keputusan

Sulit mengambil keputusan juga termasuk indikasi orang dengan kecerdasan emosional yang rendah. Orang dengan EQ rendah seringkali mengambil keputusan secara emosional dan tidak memberi waktu untuk proses berpikir yang lebih mendalam ataupun mempertimbangkan saran orang lain. Mereka cenderung bereaksi impulsif dalam mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan emosi diri sendiri ataupun orang lain. Kurang mampunya mereka mengelola emosi berakibat pada kemampuan berpikir jernih dan mempertimbangkan opsi sebelum bertindak.

7. Sulit menerima umpan balik

Tanda orang dengan kecerdasan emosional yang rendah juga ditandai dengan sulitnya mereka menerima umpan balik atau kritikan. Saat dikritik atau diberi masukan mereka sering bersikap defensif dengan mencari-cari alasan dan merasa selalu benar. Bahkan menyalahkan orang lain. Sehingga menghambat diri sendiri untuk belajar dan tumbuh. Begitupun ketika sesuatu tidak sejalan sesuai rencana mereka cenderung mencari kambing hitam atau menyalahkan orang lain.

Leave A Comment

Our Partner