Top Tips Sukses dalam Assessment Center

1. Temukan apa yang menjadi kelebihan Anda.

2. Ketahuilah bahwa kegiatan-kegiatan dalam Assessment Center adalah kesempatan untuk mempelajari diri sendiri dengan lebih baik.

3. Bersiaplah dengan beragam tipe alat tes.

4. Terimalah bahwa Anda tidak selalu dapat tampil dalam performa terbaik di setiap alat yang diberikan kepada Anda. Jangan terganggu dan teruslah berusaha yang terbaik untuk setiap tes yang dijalani.

5. Dalam beberapa tes yang lebih kompleks, menganalisis dan mengolah informasi adalah ketrampilan kunci yang dibutuhkan dalam banyak pekerjaan.

6. Baca, analisis, dan bertindak secara cepat dalam setiap tes.

7. Ingat! Anda telah melakukan yang terbaik hingga bisa sampai di tahap ini, jadi berpikir positif dan be confident.

Mengenal Lebih Jauh EPPS

Oleh Ardiningtiyas P.

Salah satu alat tes yang seringkali digunakan dalam rekrutmen calon pegawai dikenal dengan nama Edwards Personal Preference Schedule (EPPS). Dalam psikotes atau tes psikologis, alat ini seringkali menjadi salah satu yang dipakai untuk mengukur (mengungkap) 15 motif/kebutuhan personal (khas) melalui 225 item berpasangan.

Anda akan diminta untuk memilih yang paling sesuai dengan diri sendiri. Secara singkat, Anda bisa mencermati kebutuhan-kebutuhan yang akan diungkap dalam EPPS, diantaranya,kebutuhan untuk menyelesaikan tugas dengan baik/optimalmenuruti/menyesuaikan diri dengan norma atau menundanyamembuat perencanaan dan pengelolaan (teratur)menjadi pusat perhatian dalam kelompok memiliki otonomi atas tanggung jawab dan kewajibannya sendirimenjalin interaksi sosial yang lekat, menganalisa perilaku atau perasaan orang lain, menerima support dari orang lainmemimpin dan mempengaruhi orang lainmenerima kesalahan dan mengakui pada orang lain, dll.

Hasil EPPS akan membentuk grafik yang menunjukkan apakah Anda memiliki kecenderungan kuat di kebutuhan achievement, nurturance, endurance atau lainnya. Dari sini, tentu Anda sudah bisa memperkirakan, jurusan A di ITB membutuhkan orang-orang seperti apa? Untuk lingkup teknik, biasanya diperlukan orang-orang yang memiliki endurance kuat, achievement (kalau ini semua), autonomy, order. Sejumlah 225 item ditujukan untuk mendapatkan gambaran kepribadian Anda.

Pertanyaan ‘jawaban apa agar bisa diterima’ tidak berlaku untuk psikotest (termasuk EPPS). Sebab, tes ini bukan mengukur ‘apa yang dipelajari, namun untuk mendapatkan gambaran diri agar bisa optimal melakukan aktivitas (belajar – bekerja). Asumsinya, seseorang akan menampilkan performa terbaik ketika berada di lingkungan dan melakukan aktivitas yang menyenangkan juga membuat nyaman. Kesulitan akan menjadi tantangan untuk terus dipelajari dan dijawab.

Persiapkan fisik dan mental dengan cara beristirahat cukup sebelum tes. Mood jelek dan kondisi fisik yang kurang fit dapat mempengaruhi pengerjaan psikotes. Mengerjakan psikotet seperti mengeluarkan ‘seluruh’ diri yang dapat melelahkan mental. Mungkin bisa saja ada yang akan memanipulasi dengan memilih jawaban yang terlihat baik. Jawaban ini disebut ‘social desirability‘ dan telah memiliki antisipasinya. Jika jawaban Anda cenderung membentuk ‘faking good‘ maka akan dianggap tidak valid atau tidak dapat digunakan. Psikotes juga akan menggunakan lebih dari satu instrumen untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang diri Anda. So, be yourself 🙂

Dikutip dari www.konsultankarir.com

Tips Menjawab Tes Kepribadian/Personality Test

Kuesioner atau inventor kepribadian digunakan untuk mengukur ciri-ciri atau standar tertentu pada seseorang yang berpengaruh terhadap unjuk kinerja di tempat kerja. Kepribadian Anda akan tercermin melalui respon-respon dari jawaban tes atau kuesioner. Hasil akhirnya merupakan indikator penting seberapa cocok Anda dengan pekerjaan yang ditawarkan. Beberapa kuesioner atau tes kepribadian dirancang khusus untuk mengukur kecerdasan, minat, atau ketrampilan dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Penilaian kepribadian melibatkan respons Anda terhadap serangkaian item pertanyaan. Jawaban yang diperoleh digunakan untuk menyusun profil kepribadian Anda. Sehingga, jawaban Anda merupakan dasar untuk menunjukkan kepribadian. Kriteria kepribadian yang digunakan untuk kecocokan pekerjaan biasanya meliputi, kestabilan emosi, kepercayaan diri, kerjasama, kepekaan, ketrampilan komunikasi, dll.

Dalam kuesioner tes kepribadian tidak ada jawaban benar salah, karena tidak ada kepribadian yang salah. Untuk itu, kiat utama dalam menjawab kuesioner atau tes kepribadian adalah bersikap jujur. Tidak perlu berpura-pura menjadi pribadi lain. Agar semua berjalan lancar, tidak dibuat-buat, saat menjawab kuesioner atau tes kepribadian sebaiknya:

Menjawab semua pertanyaan dengan jujur, sesuai diri sendiri. Anda juga pasti tidak ingin mendapatkan pekerjaan tersebut tetapi ternyata tidak sesuai dengan Anda yang sebenarnya bukan. Untuk menjawab jujur, Anda perlu mengenali kelebihan dan keterbatasan diri Anda  dengan baik. Berpikir positif mengenai diri sendiri. Ingat, ada banyak pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan sukses oleh orang-orang dengan karakter pribadi yang berbeda-beda. Jadi yakinlah dengan diri Anda. Terakhir, sebelum memulai menjawab kuesioner atau tes kepribadian berdoalah.  Jika ini yang terbaik untuk Anda, pasti Anda akan dapatkan.

Bagaimana Cara Berlatih Soal Numerik?

Latihan soal psikometri yang bersifat matematik atau numerik akan berhasil baik jika materi yang ada dirancang sedemikian rupa sesuai dengan tes yang sesungguhnya. Ada baiknya Anda mencoba hal-hal berikut ini:

1. Berlatih tanpa batas waktu dan dalam keadaan santai. Tujuannya adalah untuk memahami pertanyaan, mencari cara pemecahan, serta meningkatkan kecepatan dan kepercayaan diri dalam menjawab soal.

2. Berlatih dalam waktu yang sangat terbatas seperti test tes yang sesungguhnya.Tujuannya untuk membiasakan diri dengan situasi yang sesungguhnya. Latihan ini menghindari Anda dari kesalahan karena tekanan situasi. Sebaiknya melakukan tiga kali tes uji coba.

3. Biasakan diri untuk melatih menjawab satu soal dalam waktu 45 detik.

4. Pastikan latihan soal tes yang Anda gunakan tidak ketinggalan zaman.

5. Jadwal latihan sebaiknya meliputi hal-hal berikut ini; mempelajari gambaran test tes, mencari soal-soal sejenis, berlatih soal sesuai kemampuan Anda, membiasakan diri menghadapi tes uji coba dengan waktu yang terbatas, dan mengulangi uji coba pada bagian yang Anda sering melakukan kesalahan.

Tujuh Trik Persiapan Menghadapi Tes Psikometri

Orang yang tidak siap, berarti mempersiapkan kegagalan demikian sebuah pribahasa berbunyi. Demikian juga dalam menjalani psikotes/tes psikometri. Untuk berhasil Anda perlu mempersiapkan diri sebelumnya. Persiapan apa yang sebaiknya Anda lakukan. Inilah tujuh langkah persiapan menghadapi psikotes/tes psikometri.

1. Tetapkan waktu untuk melakukan latihan menjawab soal-soal. Terutama untuk tes numerik. Semakin banyak Anda berlatih menjawab soal, semakin terlatih otak dan tangan dalam menghitung atau mengasosiasikan kata.

2. Kumpulkan bahan latihan soal yang cukup. Banyak buku yang dapat membantu Anda dalam berlatih test tes ini.

3. Mulailah program latihan Anda. Sangat baik bagi Anda memiliki pengalaman menjawab soal dibanding menjawab soal tanpa latihan sama sekali. Anggaplah ini sebagai sarana untuk menghadapi tes yang sesungguhnya.

4. Pastikan Anda mengetahui jenis tes yang Anda hadapi. Untuk psikotes yang dilakukan dari pagi hingga sore hari dipastikan Anda akan menghadapi berbagai tipe tes. Mulai dari tes kecerdasan hingga wawancara.

5. Selalu motivasi diri Anda sendiri. Saat berlatih, fokuskan juga diri Anda untuk memperbaiki kelemahan.

6. Tantang diri Anda untuk mengerjakan latihan soal hingga selesai dan lanjutkan ke bagian yang lebih sulit. Dengan demikian Anda memiliki banyak referensi bentuk tes test yang akan berguna bagi Anda.

7. Gunakan strategi yang jitu saat tiba hari-H. Misal, datang minimal 15 menit sebelum mulai. Cermati contoh soal dan instruksi yang diberikan. Sadar akan kondisi sekitar, termasuk sisa waktu yang tersedia.

Definisi Istilah-Istilah Tes Psikologis

Seringkali kita dibingungkan dengan istilah-istilah yang digunakan untuk mengukur mental atau aspek psikologis, baik dalam proses rekrutmen ataupun promosi. Dibawah ini dijelaskan secara ringkas apa yang dimaksudkan dengan istilah-istilah tersebut:

Ability (Kemampuan): sejauhmana seorang individu menunjukkan kapasitasnya dalam menggunakan ketrampilan/kecakapan tertentu. Ability seringkali mengacu pada aptitude dan attainment yang dinilai bersamaan, misal, ada di tingkat mana kemampuan Anda berbahasa Inggris saat ini (attainment) dan bagaimana potensi Anda untuk berkembang lebih jauh pada kemampuan berbahasa Inggris tersebut (aptitude).

Aptitude (potensi untuk melakukan sesuatu hal): kemampuan individu untuk menggunakan ketrampilan/kecakapan tertentu sekaligus potensinya pada aspek yang dinilai di masa yang akan datang, misal seseorang yang mulai belajar bahasa Inggris dan cepat menangkap struktur dan grammar, namun belum mencapai level kecakapan (fluency), artinya pengetahuan orang tersebut belum mencukupi di level kecakapan, namun sudah menunjukkan potensi untuk mencapai level tersebut. Contoh yang lain, menilai kemampuan seseorang menjadi programmer komputer atau menilai kemampuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, TPA (Tes Potensi Akademik).

Attainment (tingkat kemahiran saat ini):  tingkat atau level pengetahuan dan ketrampilan yang telah dicapai saat ini, misalkan nilai TOEFL 550. Contoh lain tes mengemudi (driving test), tes berbicara dalam bahasa asing.

Competency:  Sekumpulan pengetahuan, ketrampilan, karakteristik pribadi, dan pengalaman seseorang yang dinilai secara bersamaan, yang merupakan dasar penting seseorang untuk melakukan pekerjaan X di level posisi tertentu. Misalkan untuk memilih sales manager, salah satu kompetensi yang dinilai adalah kompetensi negosiasi, yang artinya sales manager tersebut memiliki pengetahuan sales yang tinggi, ketrampilan membujuk yang efektif, dan karakter pribadi yang optimis. Kumpulan kompetensi disebut model kompetensi yang dijadikan acuan dan kriteria untuk menilai apakah sales manager tersebut telah memenuhi kriteria minimal seorang sales manager.

Intelligence:  Sebuah tes yang mengukur cakupan kemampuan yang dimiliki seseorang. Apakah inteligensi hanya sebuah facet yang dapat diukur sebagai satu kesatuan (g factor) atau terdiri dari kemampuan yang terpisah-pisah yang kemudian digabung menjadi satu kemampuan, hingga sekarang masih menjadi perdebatan di kalangan pakar psikologi.

Skill:  Untuk negara-negara berbahasa Inggris digunakan sebagai istilah yang generik, ‘being good‘ dalam hal mengerjakan sesuatu, misal menggambar, menjahit atau bisa juga dikatakan ‘being good‘ dengan hal kata-kata atau teknologi. Di Indonesia diterjemahkan dengan kata kemahiran/kecakapan/ketrampilan.

StrengthSetiap “good point” yang dapat dipersepsikan. Misalkan seseorang dipersepsikan memiliki kekuatan dalam hitung-menghitung, artinya aptitude-nya kemungkinan juga tinggi untuk hal-hal yang bersifat matematika atau teknik. Contoh lain, seseorang memiliki sensitivitas yang tinggi dalam mendengarkan orang lain, artinya aptitude-nya untuk menangani pekerjaan yang berhubungan dengan orang kemungkinan juga tinggi dibandingkan untuk berhubungan dengan paper-work. Diluar istilah-istilah di atas, masih banyak istilah-istilah lain, seperti personality testingpersonality assessment, self-assessment dll, namun yang paling sering membingungkan memang istilah-istilah di atas. Semoga sekarang Anda tidak dibingungkan oleh istilah-istilah di atas lagi.

Rahasia mengatasi stress saat menjalani psikotes atau tes psikometri

Bagi Anda yang pernah menjalani psikotes atau tes psikometri mungkin pernah merasakan sakit perut, tangan tiba-tiba keringatan, detak jantung yang berlebihan, atau suasana hati yang tertekan saat bersiap menjalani psikotes. Anda tidak sendirian, sebagian besar orang mengalaminya. Bagaimana mengatasinya, inilah rahasianya :

  1. Ingat untuk sarapan atau makan sebelum tes dimulai. Ini penting agar tubuh Anda tidak menderita dan Anda bisa kosentrasi menjawab soal tanpa gangguan kelaparan.
  2. Bersikap setenang mungkin. Ingatlah kegelisahan pada tingkat tertentu adalah wajar
  3. Hindari memperlihatkan kegelisahan Anda. Anda harus tampak percaya diri karena perilaku Anda secara umum berada dalam pengamatan seperti halnya hasil tes Anda
  4. Jika tiba-tiba menghadapi masalah, yang pertama dilakukan adalah JANGAN PANIK. Jika panik, maka tubuh Anda akan bereaksi negatif sehingga Anda tidak bisa berpikir dengan tenang. Mintalah bantuan pengawas jika Anda menghadapi masalah, pengawas pasti akan membantu Anda.
  5. Nyamankan diri Anda. Pelajari teknik-teknik relaksasi atau visualisasi yang sesuai dengan diri Anda untuk meredakan ketegangan (Anda dapat pelajari dari buku-buku relaksasi/visualisasi yang ada di toko buku)
  6. Buat posisi dimana Anda berada menjadi senyaman mungkin. Misal jika meja atau kursi Anda bergoyang, cari kertas untuk mengganjalnya.
  7. Bekerjalah seefisien mungkin. kerjakan cepat, namun tidak terburu-buru.
  8. Hindari membuang-buang waktu dengan mencari soal “jebakan” karena Anda tidak bisa menemukannya dengan mudah.
  9. Ingatlah makin banyak soal yang Anda kerjakan, makin besar kemungkinan Anda mendapatkan nilai tinggi.
  10. Sesekali pandanglah sekeliling Anda, ambil napas dalam-dalam, pejamkan mata, dan luruskan kaki. Ini akan membantu meredakan ketegangan yang timbul dalam diri Anda.
  11. Jangan putus asa jika pertanyaan terasa sulit. Pertanyaan itu mungkin sama sulitnya bagi orang lain.
  12. Jangan cemas jika pesaing Anda tampak bekerja lebih cepat ketimbang Anda. Tidak ada jaminan bahwa jawaban mereka benar.
  13. Jika Anda merasa tidak enak badan, katakan pada pengawas. Tidak ada untungnya diam dalam penderitaan.
  14. Jangan terlalu memaksa diri. Percayalah Anda telah melakukan hal yang terbaik.
  15. Selalu berpikir positif. Pikiran positif membuat tubuh Anda bereaksi positif, timbal baliknya adalah Anda menjadi nyaman dengan situasi atau kondisi yang ada.

Selamat menjalani tes psikometri. Sukses untuk Anda.

LOWONGAN KERJA!

“Ingin mengembangkan karier di dunia audit bersama tim yang profesional dan berpengalaman? Kami membuka kesempatan bagi Anda untuk bergabung sebagai Supervisor, Senior Staff, dan Junior Staff di kantor akuntan publik. Jika Anda memiliki minat dalam audit eksternal, memiliki ketajaman analitis, semangat untuk terus berkembang, dan ingin berkontribusi dalam proyek-proyek menantang, inilah saatnya untuk mengambil langkah berikutnya dalam karier Anda!”

Kualifikasi untuk Supervisor:

  • Laki-laki/Perempuan
  • Pendidikan: Minimal Sarjana (S1) Akuntansi.
  • Sertifikasi: Lebih diutamakan jika memiliki gelar profesi atau sedang dalam proses memperoleh CPA (Certified Public Accountant).
  • Pengalaman: Minimal lima tahun pengalaman kerja di bidang audit eksternal, dan setidaknya dua tahun di posisi supervisi.

Kompetensi:

  • Mampu menganalisis laporan keuangan dan mengidentifikasi ketidaksesuaian atau potensi risiko.
  • Memahami dan mampu menerapkan standar akuntansi (PSAK, IFRS, GAAP), regulasi terkait audit, dan praktek terbaik dalam industri audit.
  • Dapat menginterpretasikan data keuangan dan menemukan pola atau anomali dalam transaksi.
  • Menguasai proses audit dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penyelesaian audit.
  • Mampu mengidentifikasi permasalahan yang kompleks dalam proses audit dan mencari solusi sesuai dengan regulasi dan standar audit.
  • Memahami metodologi audit berbasis risiko dan strategi pengujian substantif serta compliance testing.
  • Mampu menyusun dan menyampaikan laporan audit secara jelas dan profesional. 
  • Mampu berkomunikasi secara efektif dengan klien untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. 
  • Memiliki keterampilan negosiasi yang baik dalam menjelaskan temuan audit kepada klien.
  • Mampu memimpin tim audit, memberikan arahan, dan memfasilitasi pertemuan audit.
  • Dapat bekerja secara independen maupun dalam tim dengan supervisi minimal.
  • Memiliki kemampuan supervisi yang kuat untuk mengelola tim, memprioritaskan pekerjaan, dan mengatasi tantangan yang muncul selama proses audit.
  • Dapat membimbing dan mengembangkan anggota tim.
  • Menjunjung tinggi kode etik profesi auditor dan prinsip independensi. 
  • Memiliki sikap skeptis profesional yang kuat dalam melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan.

Kualifikasi untuk senior staff:

  • Laki-laki/Perempuan
  • Pendidikan: Minimal Sarjana (S1) Akuntansi
  • Pengalaman: Minimal dua tahun dalam audit eksternal di Kantor Akuntan Publik (KAP)

Kompetensi:

  • Mampu melakukan analisis yang mendalam terhadap laporan keuangan dan risiko audit.
  • Memahami standar akuntansi (PSAK, IFRS, dan GAAP) serta regulasi terkait audit.
  • Memahami proses audit dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penyelesaian audit.
  • Mampu mengidentifikasi ketidaksesuaian dan permasalahan dalam proses audit.
  • Memiliki kemampuan komunikasi verbal dan tertulis yang baik, termasuk dalam menyampaikan hasil audit kepada klien.
  • Mampu membimbing dan mengarahkan junior auditor dalam pelaksanaan tugas audit. 
  • Dapat bekerja secara independen maupun dalam tim dengan supervisi minimal.
  • Mampu mendokumentasikan tugas-tugas atau temuan audit dengan jelas dan terstruktur.
  • Memiliki keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang baik.
  • Teliti dalam mengolah data dan informasi audit.

Kualifikasi untuk Junior Staff:

  • Laki-laki/Perempuan
  • Pendidikan: Minimal Sarjana (S1) Akuntansi
  • Pengalaman: lulusan baru (freshgraduate) atau memiliki satu tahun pengalaman dalam audit eksternal di Kantor Akuntan Publik (KAP)

Kompetensi:

  • Memahami dasar-dasar akuntansi keuangan, auditing dan perpajakan.
  • Mengenali standar akuntansi yang berlaku, seperti PSAK, IFRS, atau GAAP.
  • Memiliki pemahaman tentang proses audit eksternal dan risiko audit.
  • Mampu menganalisis laporan keuangan dan mengidentifikasi ketidaksesuaian dasar.
  • Mampu mengarahkan diri sendiri dan bekerja dengan tenggat waktu yang ketat. 
  • Mampu bekerja dalam tim dan memiliki komunikasi yang baik dengan kolega dan klien.
  • Menjunjung tinggi kode etik profesi auditor dan prinsip independensi. 
  • Memiliki sikap profesional yang kuat dalam melakukan peran sebagai auditor.

Kesempatan ini terbuka bagi Anda yang ingin berkembang dan berkontribusi di dunia audit eksternal. Jika Anda memenuhi kualifikasi dan siap untuk mengambil tantangan baru, jangan ragu untuk melamar!

Kirimkan CV dan surat lamaran Anda ke rekrutmen@akuntansi.id  dengan mencantumkan posisi yang dilamar dan nama Anda di subjek email (contoh: supervisor_Abidin) sebelum Jumat, 30 Mei 2025.  Kami tunggu kehadiran Anda dalam tim kami!”

Cara Membangun Personal Branding dalam karir

Membangun personal branding sangat penting untuk mempromosikan keahlian atau keunggulan diri. Terutama dalam mempersiapkan atau membangun karir. Saat ini banyak perusahaan yang merekrut pekerja terbaik sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan melihat personal branding orang tersebut.

Personal branding adalah ciri khas atau keunikan yang dipunyai, yang ditampilkan, dan hal-hal yang ditunjukan sehari-hari. Seperti apa orang lain menilai kita, baik didunia nyata maupun di dunia digital. Personal branding dapat disebut juga dengan pembentukan citra diri dimata orang lain terhadap diri kita.

Membangun personal branding dapat memberikan banyak manfaat, selain bisa memperluas koneksi, juga dapat membuka peluang baru dan memberikan kesuksesan karir.  Apalagi di era digital seperti sekarang ini, kita dapat membangun personal branding melalui platform digital atau media sosial.

Berikut ini beberapa cara membangun dan mengembangkan personal branding:

1. Pahami kelebihan dan citra yang ingin dikenal

Hal pertama memulai personal branding adalah dengan mengenal kelebihan atau keunikan diri sendiri. Temukan kelebihan yang dapat ditonjolkan untuk membantu membangun personal branding sesuai dengan diri kita. Kita dapat fokus pada kelebihan yang dimiliki dan menjadikannya senjata utama untuk menjual kemampuan diri.

Setelah mengetahui kelebihan diri, selanjutnya menetapkan citra seperti apa yang ingin dibangun dan tampilkan. Pencitraan adalah gambaran dari karakter yang sengaja ingin ditampilkan, dan seperti apa yang ingin orang lain lihat dari sosok diri kita.

2. Menentukan target dan tujuan

Saat membangun personal branding, kita juga perlu menentukan target atau pihak yang menjadi tujuan utama. Menentukan target akan membantu kita menentukan apa saja yang harus dilakukan agar kemampuan dan citra kita dapat dikenal oleh orang lain. 

Setelah menentukan target, hal selanjutnya adalah menetapkan tujuan. Tentukan tujuan ingin dikenal sebagai siapa? Apakah sebagai seorang penulis, guru, seorang digital marketing atau profesi lain di bidang tertentu. Menetapkan tujuan merupakan langkah krusial dalam membangun personal branding yang kuat. Kita harus menentukan seperti apa atau sebagai siapa diri kita ingin dikenal orang. Pertanyaan-pertanyaan demikian haruslah dapat dijawab jika kita ingin membangun personal branding yang solid dan kuat.

3. Terus mengasah keterampilan

Mengasah keterampilan terus menerus adalah elemen yang sangat penting ketika membangun personal branding. Ini membuat kita mudah untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Jika kita mampu beradaptasi, maka orang lain dapat menilai kita sebagai orang yang kompeten dan up-to-date. Dari keterampilan yang kita milikilah, orang lain menilai apakah kita termasuk orang yang kompeten atau tidak. pilihlah bidang keterampilan yang sesuai dan ingin ditekuni untuk menjadi branding kita nantinya.

4. Memperluas networking

Hal selanjutnya untuk membangun personal branding adalah memperluas networking. Memiliki networking yang luas, selain bisa menambah relasi atau teman, kita juga mendapatkan teman diskusi atau teman untuk bertukar pengalaman. Kita tidak perlu terpaku hanya berkumpul dengan satu kelompok tertentu saja, justru kita perlu menambah relasi dari kelompok lain yang memiliki background berbeda dengan diri kita.

Selain itu, melalui jaringan pertemanan atau networking yang luas dapat membuka lebih banyak kesempatan berkembang. Memperluas networking dan bertemu dengan banyak orang juga dapat membantu kita mengembangkan serta melatih skill komunikasi atau public speaking. Skill ini sangat bermanfaat dalam dunia kerja dan akan melatih kemampuan dalam menjalin komunikasi dengan orang lain.

5. Jadi diri sendiri

Menurut Psychology Today, salah satu hal penting dalam membangun personal branding adalah menjadi diri sendiri. Kamu harus menjadi diri sendiri dan jangan pernah menjadi orang lain untuk terlihat bagus. Menjadi orang lain justru akan membuat tidak nyaman dalam menjalani aktivitas dan dapat menimbulkan mispersepsi di kemudian hari. Jadilah diri sendiri dan bangun citra diri seunik dan seidentik mungkin agar mudah diingat oleh orang lain.

Itulah tips untuk membangun personal branding yang kuat. Selain tips di atas yang tidak kalah penting dalam membangun personal branding adalah menjaga reputasi dan konsisten. Menjaga reputasi yang baik dan konsisten juga menjadi kunci dalam menguatkan personal branding. Jika semua itu kita lakukan, maka kita telah membuktikan kita orang yang pantang menyerah dan autentik.

Persiapan Penting Sebelum Melamar Kerja

Mencari dan mendapatkan pekerjaan memang tidak mudah dilakukan, baik oleh mereka yang baru lulus kuliah maupun mereka yang sudah memiliki pengalaman kerja. Proses melamar kerja juga tidak hanya mencari lowongan kerja dan mengirim CV atau surat lamaran saja, tapi juga harus memastikan kalau diri siap untuk menghadapi proses rekruitmen yang panjang.

Untuk itu, sebelum melamar kerja dibutuhkan persiapan yang baik. Dengan persiapan yang baik akan membuat proses melamar pekerjaan menjadi efektif dan terarah. Sehingga bisa diperoleh hasil sesuai yang diharapkan. Dan bagi para jobseekers yang sedang mencari kerja harus tahu apa saja yang harus dipersiapkan saat melamar kerja. Berikut persiapan yang dibutuhkan:

1. Kenali kualitas diri untuk membangun personal branding

Mengetahui kualitas diri atau penilaian terhadap diri sendiri adalah hal penting untuk membangun personal branding. Saat melamar kerja kita perlu mengetahui nilai jual kita, misalnya keahlian atau skill yang dipunyai, keterampilan dan pengalaman kerja yang dimiliki. Buatlah diri seprofesional mungkin sehingga recruiter bisa menilai kemampuan yang dimiliki.

Dengan mengenal kualitas diri secara baik, maka kita dapat membangun personal branding dan dapat ’memasarkan’ diri secara baik. Hal ini juga membuktikan bahwa kita bisa menjadi karyawan yang ideal. Kita juga dapat memanfaatkan media sosial seperti LinkedIn, Instagram, twitter, dan sosial media lainnya untuk memperkuat personal branding. Saat ini tidak jarang perekrut yang mencari tahu calon karyawanya lewat sosial media, dan mengecek jejak digital mereka.

2. Cari tahu perusahaan dan bidang pekerjaan yang dilamar

Sebelum memutuskan untuk melamar dan mengirim berkas lamaran, kita perlu mempelajari dan mencari tahu perusahaan yang ingin dimasuki dengan mencari informasi sebanyak mungkin. Misalnya, mengunjungi blog, website, atau sosial media perusahaan tersebut. Kita perlu mencari tahu seluk baluk perusahaan mulai dari industrinya, jenjang karir, sistem kerja, budaya kerja, lingkungan kerja, dan lain sebagainya.

Namun jika kita kesulitan untuk mencari info di internet, kita dapat bertanya ke karyawan atau orang yang pernah bekerja di sana. Dengan informasi ini, kita bisa mantap untuk tetap melanjutkan melamar kerja di sana atau tidak. Riset juga dapat membantu kita dalam menjawab pertanyaan saat wawancara.

3. Ikuti pelatihan atau training

Sebelum melamar kerja, kita juga perlu mempersiapkan keahlian. Bisa dengan mengikuti training, kursus atau beragam pelatihan yang sesuai dengan bidang yang kita minati. Dengan mengikuti pelatihan, selain meningkatkan kompetensi, kita juga mendapatkan bukti kompetensi yang dimiliki berupa setifikat. Sertifikat atau dokumen pelatihan ini menambah nilai plus pada surat lamaran kerja yang dikirim.

Sertifikat bisa juga digunakan sebagai dokumen pendukung untuk menambah nilai jualmu. Sertifikat membuktikan bahwa kita pernah mengikuti pelatihan atau keterampilan tersebut. Pastikan juga sertifikat yang dilampirkan relevan dengan pekerjaan yang dilamar.

4. Membuat surat lamaran dan CV yang tepat dan menarik

CV yang tepat dan menarik adalah CV yang informatif, jelas, rapi, dan berisi data diri terbaru. Pastikan surat lamaran ditulis dengan terstruktur menggunakan bahasa yang baik dan sopan. Kita juga bisa mengemas CV dengan desain yang menarik agar recruiter melirik CV kita.

Pada dasarnya surat lamaran kerja dan resume yang dibuat merupakan representasi diri. Pastikan semua yang ada didalamnya mewakili diri dengan baik. Jangan lupa siapkan juga portofolio terbaik yang berisi kemampuan atau hasil kerja yang pernah dicapai olehmu.

5. Mempersipakan dokumen yang dibutuhkan

Saat melamar kerja pasti akan diminta untuk membawa atau melampirkan dokumen-dokumen sebagai persyaratan. Pastikan kita mempersiapkan dokumen ini secara lengkap.

Beberapa dokumen yang biasa diminta dan perlu dipersiapkan diantaranya, CV atau resume, fotokopi ijazah dan transkrip nilai, fotokopi KTP, fotokopi sertifikat atau pelatihan, SKCK, pas foto terbaru, dan lainnya. Untuk meminimalisir kesalahan, ada baiknya kita membaca dan mencermati ulang poin-poin apa saja yang penting dari info lowongan kerja.

Our Partner